Di Masa Depan, Aplikasi Mobile Akan Digratiskan - Saat ini
tidak sedikit perusahaan yang memilih untuk mengembangkan aplikasi mobile
maupun smartphone. Namun ada kabar miring yang cukup ramai di kalangan para
pengembang aplikasi. Jika pada saat ini para developer mengembangkan
aplikasinya untuk mendapatkan uang dari hari penjualan, nantinya hal ini tidak
bisa lagi diandalkan.
Seperti dikutip dari salah satu situs dalam negeri, para
pengembang aplikasi akan merasa kesulitan menjual aplikasi yang dibuatnya pada
2017 mendatang. Sebenarnya hal ini sudah bisa dirasakan oleh para pengembang
aplikasi smartphone dengan hadirnya sistem in
app purchase. Bahkan menurut salah satu riset dari Gartner, pada 2017 nanti
persentase aplikasi gratis ada sekitar 94% dari keseluruhan.
Alasan lain yang membuat developer sulit menjual produknya
adalah terlalu banyaknya aplikasi gratis yang dimiliki oleh perusahaan semacam
Google dan Apple. Selain itu, pada 2018 nanti hanya ada sekitar 0.01% pengguna
perangkat mobile yang mau mengunduh aplikasi berbayar untuk gadget yang
dimilikinya.
Rumornya, di masa depan pengguna smartphone akan mengunduh
aplikasi di online store hanya dengan melihat rekomendasi teman-teman dan mesin
pencari. Selain itu, review yang disertakan di dalam aplikasi tersebut juga
tidak akan dibaca secara saksama oleh si pengunduh.
Dalam risetnya, Gartner juga menemukan jika nantinya
developer/ perusahaan yang memproduksi aplikasi berbayar hanya akan mendapatkan
pendapatan tidak lebih dari US$1250 (sekitar Rp15 jutaan) setiap harinya. Hal
itu berarti jika aplikasi tersebut hanya diunduh sekitar 500 kali per harinya. Para
pakar juga mengatakan jika nantinya pengguna smartphone kemungkinan besar akan
meninggalkan aplikasi game yang ada. Pengembang game disarankan agar punya
aplikasi lain yang lebih spesifik dan memang ditargetkan untuk para pemain game
aplikasi mobile.
Komentar
Posting Komentar